PENGARUH
KEIKUTSERTAAN SENAM HAMIL TERHADAP
KECEMASAN
PRIMIGRAVIDA TRIMESTER KETIGA DALAM
MENGHADAPI
PERSALINAN
Inka
Puty Larasati* dan Arief Wibowo**
*Alumni
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga, Surabaya
**Departemen
Biostatistika dan Kependudukan
Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga, Surabaya
ABSTRACT
Pregnant
women experience physical and psychological changes that occur due to an
imbalance of progesterone and estrogen; the female hormone that is in the
mother's body from the onset of pregnancy. All the physical changes that occur
in pregnant women result in psychological changes. Anxiety is one of emotional
disturbance that are often found in pregnant women, especially for pregnant
women at first. Pregnancy exercise is one of the alternative ways that can help
pregnant women to cope with her anxiety.
The type of this study is observational analytic.
The time of the study it is used cross sectional. The study sample is women who
experience the first pregnancy that follow pregnancy exercise at The Public
Health Center of Jagir District – Wonokromo Surabaya. The sampling technique is
simple random sampling. The data is collected by observation and interview with
HRSA questionnaire using a HRSA scale that is processed using the Spearman correlation
with test cross tabulation.
The
result of calculation using the Spearman correlation test is obtained p = 0,000
with a correlation coefficient - 0,704, it means there is a strong correlation
between the pregnancy exercise participation to primigravid anxiety to face the
childbirth.
The
conclusion is more often the pregnant women participate in pregnancy exercise
so, the anxiety level decreasing. The pregnancy exercise participation has a
strong correlation in facing the childbirth.
Keywords:
pregnancy exercise, anxiety
PENDAHULUAN
Kehamilan
dan persalinan merupakan suatu proses yang alami dan menimbulkan rasa sakit.
Namun banyak wanita yang merasakan sakit tersebut lebih parah dari seharusnya
karena banyak dipengaruhi oleh rasa panik dan stres. Hal ini disebut
fear-tension-pain concept (takut-tegang-sakit), dimana rasa takut menimbulkan
ketegangan atau kepanikan yang menyebabkan otot menjadi kaku dan akhirnya
menyebabkan rasa sakit.
Angka
kematian maternal dan perinatal merupakan indikator keberhasilan pelayanan
kesehatan, khususnya pelayanan kebidanan dan perinatal. Sampai sekarang angka
kematian maternal dan perinatal di Indonesia masih cukup tinggi. Menurut SDKI
tahun 2003 – 2007 AKI sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup. Banyak faktor
penyebab tingginya AKI. Salah satunya adalah kondisi emosi ibu hamil selama
kehamilan hingga kelahiran bayi (Kemenkes, 2010).
Ketakutan
ibu menghadapi persalinan terutama primigravida, berkaitan dengan emosi ibu
yang berpengaruh pada proses persalinan. Kecemasan persalinan pertama merupakan
perasaan atau kondisi psikologis yang tidak menyenangkan dikarenakan adanya
perubahan fisiologis yang menyebabkan ketidakstabilan kondisi psikologis.
Untuk
menghilangkan rasa cemas harus ditanamkan kerjasama antara pasien dengan tenaga
kesehatan dan diberikan informasi kepada ibu hamil selama kehamilan. Salah satu
upaya yang bisa dilakukan ibu hamil agar persalinan berjalan lancar dapat
dikendalikan dengan melakukan senam hamil
Senam
hamil merupakan salah satu kegiatan dalam pelayanan selama kehamilan atau
prenatal care yang bertujuan untuk mempersiapkan dan melatih otot sehingga
dapat dimanfaatkan secara optimal dalam persalinan normal. Bila dicermati lebih
lanjut, sebenarnya dalam gerakan senam hamil terkandung efek relaksasi yang
dapat menstabilkan emosi ibu hamil. Melalui senam hamil ibu hamil akan
diajarkan cara mengurangi kecemasan dan mengurangi rasa takut dengan cara
relaksasi fisik dan mental, serta mendapatkan informasi yang mempersiapkan
mereka untuk mengalami apa yang akan terjadi selama persalinan dan kelahiran.
METODE PENELITIAN
Penelitian
ini merupakan penelitian observasional (survei) dan menurut waktu penelitiannya
merupakan penelitian cross sectional. Berdasarkan jenis desain penelitian
merupakan penelitian analitik yaitu menghubungkan keadaan obyek yang diamati
dan sekaligus mencoba menganalisis permasalahan yang ada.
Populasi
dalam penelitian ini adalah primigravida trimester ketiga yang
memeriksakan
kehamilan di Puskesmas Jagir Kecamatan Wonokromo Surabaya
tahun
2012 yaitu sejumlah 66 orang.
Perhitungan
sampel menggunakan rumus:
(Z1
- /2)2.. p(1-p) N
n=_________________________
d²
(N-1)+(Z1 - /2)2.p(1-p)
Besarnya sampel dalam penelitian ini
yaitu 56 orang.
Cara
pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan Simple Random Sampling.
Dalam penelitian ini menggunakan Uji Korelasi Spearman.
Variabel
bebas dalam penelitian ini adalah keikutsertaan senam hamil dan variabel
terikat adalah kecemasan primigravida trimester ketiga dalam menghadapi
persalinan di Puskesmas Jagir Kecamatan Wonokromo Surabaya.
Data
primer diperoleh malalui wawancara dengan menggunakan kuesioner pada ibu dan
data yang diperoleh terdiri atas :
1)Data
keikutsertaan ibu melakukan senam hamil di Puskesmas Jagir Kecamatan Wonokromo
Surabaya.
2)
Data kecemasan primigravida sesuai keikutsertaannya melakukan senam hamil.
Data
sekunder diperoleh dari Puskesmas Jagir Kecamatan Wonokromo, Surabaya yaitu
data ibu hamil yang memeriksakan kehamilan di Puskesmas Jagir.
Instrumen
pengumpulan data menggunakan lembar kuesioner tingkat kecemasan HRSA (Hamilton
Rating Scale for Anxiety). Hasil penelitian ditampilkan dalam bentuk tabel
silang (Cross Tabulation).
HASIL
Tabel
1 Distribusi Responden Berdasarkan Keikutsertaan Senam Hamil.
No.
|
Keikutsertaan Senam Hamil
|
Jumlah
|
|
|
N
|
%
|
|
1
|
Tidak Pernah
|
19
|
33,93
|
2
|
Jarang ( 1- 5 kali)
|
29
|
51, 79
|
3
|
Sering (> 5 kali)
|
8
|
14,28
|
|
Total
|
56
|
100,00
|
Berdasarkan
tabel 1 didapatkan hasil responden yang tidak pernah mengikuti senam hamil
selama kehamilan trimester ketiga sebanyak 19 responden (33,93%), jarang
mengikuti senam hamil (1 – 5 kali) selama kehamilan trimester ketiga sebanyak
29 responden (51,79%) dan sering (lebih dari 5 kali) selama kehamilan trimester
ketiga sebanyak 8 responden (14,28%).
Tabel
2. Distribusi Responden Berdasarkan Kecemasan Responden Dalam
Menghadapi Persalinan
No
|
Kecemasan
|
Jumlah
|
|
|
N
|
%
|
|
1
|
Tidak Cemas (Skor <14)
|
32
|
57,14
|
2
|
Cemas Ringan (Skor 14-20)
|
18
|
32,14
|
3
|
Cemas Sedang ( Skor 21- 27)
|
6
|
10.72
|
|
Total
|
56
|
100,00
|
Berdasarkan
tabel 2 didapatkan hasil responden yang tidak mengalami kecemasan dalam
menghadapi persalinan sebanyak 32 responden (57,14%), yang mengalami kecemasan
ringan sebanyak 18 responden (32,14%) dan yang mengalami kecemasan sedang
sebanyak 6 responden (10,72%).
Cara
pengukuran kecemasan menggunakan alat ukur kecemasan yang dikenal dengan
Hamilton Rating Scale for Anxiety (HRSA). Cara penilaian tingkat kecemasan
menggunakan skala HRS-A terdiri dari 14 kelompok gejala, masing – masing
kelompok diberi bobot skor 0 – 4. Selanjutnya
masing – masing nilai angka kelompok gejala tersebut dijumlahkan dan dari hasil
penjumlahan tersebut dapat diketahui derajat kecemasan seseorang.
Tabel
3. Tabulasi Silang Pengaruh Keikutsertaan Senam Hamil Terhadap
Kecemasan
Primigravida Trimester Ketiga Dalam Menghadapi Persalinan.
Keikut sertaan Senam Hamail
|
Kecemasan
|
|||||||
|
Tidak Cemas
|
%
|
Cemas Ringan
|
%
|
Cemas Sedang
|
%
|
Total
|
%
|
Tidak Pernah
|
2
|
3,57
|
11
|
19,64
|
6
|
10,27
|
19
|
33,93
|
Jarang ( 1- 5x)
|
22
|
39,29
|
7
|
12,50
|
0
|
0,00
|
29
|
51,79
|
Sering ( > 5x)
|
8
|
14,28
|
0
|
00,00
|
0
|
0,00
|
8
|
14,28
|
Total
|
32
|
57,14
|
18
|
32,14
|
6
|
10,72
|
56
|
100,00
|
Tabel
3 menunjukkan ada atau tidaknya pengaruh keikutsertaan senam hamil terhadap
kecemasan primigravida trimester ketiga dalam menghadapi persalinan dengan
menggunakan tabulasi silang (cross tabulation) dengan pembuktian hipotesis uji
statistik korelasi Spearman dengan tingkat kesalahan 0,05.
Data
tabel 3 didapatkan responden yang sering mengikuti senam hamil (> 5 kali)
seluruhnya tidak mengalami kecemasan (14,28%), jarang mengikuti senam hamil (1
– 5 kali) selama kehamilan trimester ketiga, 22 (39,29%) responden tidak mengalami
kecemasan, 7 (12,5%) responden mengalami cemas ringan dalam menghadapi
persalinan dan 19 responden (33,93%) yang tidak pernah mengikuti senam hamil
mengalami cemas ringan dan cemas berat dalam menghadapi persalinan.
Hasil
analisis korelasi Spearman diperoleh hasil ada korelasi yang signifikan antara
keikutsertaan senam hamil dengan kecemasan primigravida dalam menghadapi
persalinan, dengan p = 0,000 dengan nilai koefisien korelasi Spearman sebesar –
0,704 artinya ada korelasi yang kuat antara keikutsertaan senam hamil 0,704 artinya
ada korelasi yang kuat antara keikutsertaan senam hamil dengan kecemasan
primigravida, jika variabel keikutsertaan senam hamil meningkat maka variabel
kecemasan primigravida menurun dan sebaliknya jika variabel keikutsertaan senam
hamil menurun maka variabel kecemasan primigravida meningkat.
PEMBAHASAN
Dari
hasil penelitian diperoleh responden yang mengikuti senam hamil baik pada
kategori jarang (1 – 5 kali) maupun kategori sering (> 5 kali) melakukan senam
hamil sebagian besar responden tidak mengalami kecemasan dalam menghadapi
persalinan sedangkan responden yang tidak pernah mengikuti senam hamil selama
kehamilan trimester ketiga mengalami cemas sedang dan cemas ringan.
Semakin
sering ibu hamil melakukan senam hamil semakin berkurang tingkat kecemasannya
dalam menghadapi persalinan dan sebaliknya jika tidak pernah melakukan senam
hamil maka kecemasan ibu hamil akan meningkat. Pada latihan senam hamil
terdapat teknik relaksasi yang dapat mengurangi kecemasan, saat individu
mengalami ketegangan dan kecemasan yang bekerja adalah sistem saraf simpatetis,
sedangkan saat rileks yang bekerja adalah sistem saraf para simpatetis.
Jika
sistem saraf simpatetis meningkatkan rangsangan atau memacu organ tubuh, memacu
meningkatnya denyut jantung dan pernafasan, serta menimbulkan penyempitan
pembuluh darah tepi (peripheral) dan pembesaran pembuluh darah pusat, maka
sebaliknya sistem saraf parasimpatetis menstimulasi turunnya semua fungsi yang
dinaikkan oleh sistem saraf simpatetis dan menaikkan semua fungsi yang
diturunkan oleh sistem saraf simpatetis. Maka relaksasi dapat menekan rasa tegang
dan cemas.
Data
yang diperoleh dari hasil penelitian menunjukkan jumlah responden yang jarang
mengikuti senam hamil lebih banyak, dari hasil wawancara peneliti kepada
responden hal ini disebabkan karena pendidikan dan status pekerjaan responden.
Hasil penelitian menunjukkan tingkat pendidikan responden yang mengikuti senam
hamil lebih tinggi dari responden yang tidak mengikuti senam hamil. Sesuai
dengan teori bahwa pendidikan yang tinggi memungkinkan untuk memiliki
pengetahuan yang tinggi dan cenderung untuk mendapatkan informasi yang lebih
mudah tentang kesehatan terutama tentang senam hamil serta manfaatnya sehingga
ibu hamil lebih cepat termotivasi untuk mengikuti senam hamil. Pengetahuan dan
informasi tentang senam hamil terkadang tidak diperoleh melalui pendidikan
formal, tetapi juga melalui keluarga, teman dan masyarakat.
Berdasarkan
pengamatan peneliti selama penelitian, responden yang tidak bekerja lebih
banyak mengikuti senam hamil. Hal ini disebabkan ibu hamil yang bekerja akan
lebih sulit untuk menyesuaikan jadwal kegiatan senam hamil di puskesmas dengan
pekerjaannya.
a.Kesimpulan
1.
Keikutsertaan senam hamil primigravida terbanyak pada kategori jarang (1 – 5
kali) selama kehamilan trimester ketiga.
2.
Responden yang mengikuti senam hamil mayoritas tidak mengalami kecemasan dan
yang tidak pernah mengikuti senam hamil mengalami cemas ringan dan cemas
sedang.
3.
Ada korelasi yang kuat antara senam hamil dengan kecemasan primigravida
trimester ketiga dalam menghadapi persalinan di Puskesmas Jagir Kecamatan
Wonokromo Surabaya, dengan keikutsertaan senam hamil yang meningkat akan
menurunkan kecemasan primigravida atau dengan keikutsertaan senam hamil yang menurun
maka kecemasan primigravida meningkat.
b.Saran
Mengingat
masih tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia, setiap pelayanan
kesehatan sebaiknya mengadakan kelas senam hamil agar setiap ibu hamil dapat
melakukan kegiatan senam hamil di pelayanan kesehatan yang mudah dijangkau olehnya
dan petugas kesehatan dapat memberikan informasi tentang manfaat senam hamil
bagi ibu hamil.
DAFTAR
PUSTAKA
Aini,
Nurul, 2010. Pengaruh Pemberian Terapi Musik Klasik Mozart Terhadap Penurunan
Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Primigravida Dalam Menghadapi
Persalinan.http://lib.uin-malang.ac.id/thesis/chapter_i/07410018-nurul-ainiy.ps
(sitasi 18 Januari 2012)
American
Gynecological Society, 2007. American Journal of Obstetricand Gynecolog.
Universitas Havard. C. V. Mosby Company
Andriana,
Evariny, 2006. Melahirkan Tanpa Rasa Sakit dengan Metode Hypnobirthing.
Jakarta; Bhuana Ilmu Populer
Anggraeni,
Risky, 2010. Karakteristik Ibu Hamil Yang Mengalami Kecemasan Dalam Menghadapi
Persalinan. http://library.usu.ac.id (sitasi 14 Januari 2012)
Arief,
Khusartati, 2009. Kesehatan Reproduksi. Jakarta; Depdiknas
Blackburn,
Susan Tucker, 1990. Maternal, Fetal and Neonatal Physicology. Jakarta; YBSP
Dagun,
Save M, 1990. Psikologi Keluarga. Jakarta; Rineka Cipta
Dahro,
Achmad, 2008. Psikologi Kebidanan: Analisis Perilaku Wanita untuk Kesehatan.
Jakarta; Salemba Medika
Darajat,
Z., 2001. Kesehatan Mental. Jakarta; PT. Gunung Agung
Eisenberg,
Erlene, 1996. Bayi Pada Tahun Pertama: Apa Yang Anda Hadapi Bulan per Bulan.
Jakarta; Arcan
Farrer,
Hellen, 1999. Perawatan Maternitas. Jakarta; EGC
FKM
UNAIR, 2012. Panduan Penyusunann dan Tata Cara Ujian Skripsi. Surabaya:
Airlangga University Press
Hanton,
Thomas W., 2001. Panduan Senam Kebugaran Untuk Wanita Hamil. Jakarta; Raja
Grafindo Persada
Hawari,
Dadang, 2006. Manajemen Stres Cemas dan Depresi. Jakarta; Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia
Hermawan,
Wibisono, 1990. Solusi Sehat Seputar Kehamilan. Jakarta; AgroMedia Pustaka
Kartini,
Kartono, 2006. Patologi Sosial. Jakarta; Raja Grafindo Persada Kushartanti,
2004. Senam Hamil Menyamankan Kehamilan Mempermudah Persalinan. Yogyakarta:
Lintang Pustaka
Kuswandi,
Lanny, 2003. Keajaiban Hypno-Birthing. Jakarta: Pustaka Bunda
Manuaba,
IBG, 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk
Pendidikan Bidan. Jakarta; EGC: 35 – 42
Maramis,
1980. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya; Airlangga University Press
Notoatmodjo,
2003. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta; PT. Rineka Cipta
Notosoedirjo,
1996. Kesehatan Mental Konsep dan Penerapan. Malang; UMM Press
Nursalam,
2003. Konsep & Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta;
Salemba Medika
Pitt.
Brice, 1998. Kehamilan dan Persalinan Menikmati Tugas Sebagai Ibu. Jakarta;
Arcan.
Prawirohardjo,
Sarwono, 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta; Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo
Purwoko,
Eko. 2007. Pengaruh Teknik Nafas Terhadap Perubahan Tingkat Kecemasan Pada Ibu
Persalinan Kala I di Pondok Bersalin Ngudi Saras Trikilan Kali Jambe Sragen
Tahun 2007. Skripsi. Semarang; Universitas Diponegoro
Priest,
Robert, 1994. Bagaimana Cara Mencegah dan Mengatasi Stres dan Depresi. Jakarta;
Kepustakaan Populer Gramedia
Stuart
G, Sundeen S,. 1993 Principles And Practive Of Psychiatric Nursing, edisi 5.
Jakarta; St Louis
Sunartyo,
Nano, 2008. Pedoman Singkat Perawatan Ibu, Bayi dan Balita. Jakarta; Diva Press
Varney,
Helen, 2006. Buku Ajar Asuhan Kebidanan(Edisi 4). Jakarta; EGC
Wiyono,
Adi, 2004. Senam Hamil Untuk Kesehatan. Jakarta; AgroMedia Pustaka
Wulandari,
Primatia, 2006. Efektifitas Senam Hamil Sebagai Pelayanan Prenatal Dalam
Menurunkan Kecemasan Menghadapi Persalinan Pada Primigravida. Jurnal Fakultas
Psikologi Universitas Airlangga Surabaya Insan Vol.8 No.2
Zinbarg,
1993. Anxiety Sensitivity. Jakarta; Media Nusantara