Anatomi Paru Manusia
Anatomi
Paru-paru
adalah struktur atau bagian-bagian dari paru-paru. Paru-paru itu sendiri sangat penting bagi tubuh
manusia, sebab salah satu fungsi paru-paru adalah memasukkan oksigen dan
mengeluarkan karbondioksida ketika tubuh menghirup udara.
Paru-paru merupakan sebuah alat tubuh yang
sebagian besar terdiri dari gelembung-gelembung (gelembung hawa = alveoli).
Gelembung-gelebung alveoli ini terdiri dari sel-sel epitel dan dan endotel.
Jika dibentangkan luas permukaannya lebih kurang 90 m2 pada lapisan inilah
terjadi pertukaran udara, O2 masuk ke dalam darah dan CO2 dikeluarkan dari
darah. Banyaknya gelembung paru-paru ini kurang lebih 700.000.000 buah yang
terdapat pada paru-paru kiri dan kanan.
Paru-paru
sendiri dibagi menjadi dua, yakni :
Paru-paru kanan, terdiri dari 3 lobus (belah
paru),
- Lobus pulmo dekstra superior,
- Lobus medial
- Lobus inferior
Tiap
lobus tersusun oleh lobulus. Paru-paru kiri, terdiri dari pulmo sinister lobus
superior dan lobus inferior. Tiap-tiap lobus terdiri atas belahan-belahan yang
lebih kecil bernama segment.
Paru-paru kiri mempunyai 10 segment yaitu :
- 5 buah segment pada lobus superior dan,
- 5 buah segment pada inferior
Paru-paru kanan mempunyai 10 segmet yakni :
- 5 buah segment pada lobus inferior
- 2 buah segment pada lobus medialis
- 3 buah segment pada lobus inferior
Tiap-tiap
segment ini masih terbagi lagi menjadi belahan-belahan yang bernama lobulus.
Diantara lobulus yang satu dengan yang lainnya dibatasi oleh jaringan ikat yang
berisi pembuluh-pembuluh darah getah bening dan saraf-saraf, dalam tiap-tiap
lobulus terdapat sebuah bronkiolus. Di dalam lobulus, bronkiolus ini bercabang-cabang
banyak sekali, cabang-cabang ini disebut duktus alveolus. Tiap-tiap duktus
alveolus berakhir pada alveolus yang diameternya antara 0,2 – 0,3 mm.
Letak
Anatomi Paru-paru
Paru-paru
terletak pada rongga dada, datarannya menghadap ke tengah rongga dada/kavum
mediastinum. Pada bagian tengah itu terdapat tampuk paru-paru atau hilus. Pada
mediastinum depan terletak jantung. Paru-paru dibungkus oeh selaput selaput
yang bernama pleura.
Pleura
dibagi menjadi dua :
- Pleura viseral (selaput dada pembungkus), yaitu selaput paru yang langsung membungkus paru-paru.
- Pleura parietal, yaitu selaput paru yang melapisi bagian dalam dinding dada.
Antara
kedua pleura ini terdapat rongga (kavum) yang disebut kavum pleura. Pada
keadaan normal kavum pleura ini vakum/hampa udara sehingga paru-paru dapat
berkembang kempis dan juga terdapat sedikit cairan (eksudat) yang berguna unuk
meminyaki permukaannya (pleura), menghindarkan gesekan antara paru-paru dan
dinding dada dimana sewaktu bernafas bergerak.
Demikianlah
Anatomi Paru-paru yang lumayan rumit. Dengan mengetahui Anatomi Paru-paru
diharapkan kita bisa mengetahui masalah-masalah kesehatan yang sering menimpa
paru-paru.
STRUKTUR PARU
Struktur
Paru-paru
sangatlah rumit karena paru-paru terdiri dari bermacam-macam bagian. Paru-paru itu sendiri hanya terbagi dua, yaitu
paru-paru kanan dan kiri. Sedangkan bagian-bagian yang terdapat pada paru-paru
kanan dan kiri sangatlah banyak dan terbagi-bagi.
Apabila manusia bernafas, maka struktur
paru-paru yang akan dilalui oleh udara yang kita nafas adalah sebagai berikut:
a.
Rongga Hidung (Cavum Nasalis)
Udara
dari luar akan masuk lewat rongga hidung (cavum nasalis). Rongga hidung
berlapis selaput lendir, di dalamnya terdapat kelenjar minyak (kelenjar
sebasea) dan kelenjar keringat (kelenjar sudorifera). Selaput lendir berfungsi
menangkap benda asing yang masuk lewat saluran pernapasan. Selain itu, terdapat
juga rambut pendek dan tebal yang berfungsi menyaring partikel kotoran yang
masuk bersama udara. Juga terdapat konka yang mempunyai banyak kapiler darah
yang berfungsi menghangatkan udara yang masuk.
b.
Faring (Tenggorokan)
Udara
dari rongga hidung masuk ke faring. Faring merupakan percabangan 2 saluran,
yaitu saluran pernapasan (nasofarings) pada bagian depan dan saluran pencernaan
(orofarings) pada bagian belakang.
Pada
bagian belakang faring (posterior) terdapat laring (tekak) tempat terletaknya
pita suara (pita vocalis). Masuknya udara melalui faring akan menyebabkan pita
suara bergetar dan terdengar sebagai suara.
Makan
sambil berbicara dapat mengakibatkan makanan masuk ke saluran pernapasan karena
saluran pernapasan pada saat tersebut sedang terbuka. Walaupun demikian, saraf
kita akan mengatur agar peristiwa menelan, bernapas, dan berbicara tidak
terjadi bersamaan sehingga mengakibatkan gangguan kesehatan.
c.
Tenggorokan (Trakea)
Tenggorokan
berupa pipa yang panjangnya kurang lebih 10 cm, terletak sebagian di leher dan
sebagian di rongga dada (torak). Dinding tenggorokan tipis
dan kaku, dikelilingi oleh cincin tulang rawan, dan pada bagian dalam rongga
bersilia. Silia-silia ini berfungsi menyaring benda-benda asing yang masuk ke
saluran pernapasan.
d.
Cabang-cabang Tenggorokan (Bronki)
Tenggorokan
(trakea) bercabang menjadi dua bagian, yaitu bronkus kanan dan bronkus kiri.
Struktur lapisan mukosa bronkus sama dengan trakea, hanya tulang rawan bronkus
bentuknya tidak teratur dan pada bagian bronkus yang lebih besar cincin tulang
rawannya melingkari lumen dengan sempurna. Bronkus bercabang-cabang lagi menjadi
bronkiolus.
e.
Paru-paru (Pulmo)
Struktur
Paru-paru sangatlah berbeda
dengan rongga hidung dan tenggorokan. Paru-paru terletak di dalam rongga dada bagian atas, di bagian samping dibatasi
oleh otot dan rusuk dan di bagian bawah dibatasi oleh diafragma yang berotot
kuat. Paru-paru ada dua bagian yaitu paru-paru kanan (pulmo dekster) yang
terdiri atas 3 lobus dan paru-paru kiri (pulmo sinister) yang terdiri atas
2 lobus. Paru-paru dibungkus oleh dua selaput yang tipis, disebut pleura.
Selaput bagian dalam yang langsung menyelaputi paru-paru disebut pleura dalam
(pleura visceralis) dan selaput yang menyelaputi rongga dada yang bersebelahan dengan tulang rusuk
disebut pleura luar (pleura parietalis).
Antara
selaput luar dan selaput dalam terdapat rongga berisi cairan pleura yang
berfungsi sebagai pelumas paru-paru. Cairan pleura berasal dari plasma darah
yang masuk secara eksudasi. Dinding rongga pleura bersifat permeabel terhadap
air dan zat-zat lain.
Paru-paru
tersusun oleh bronkiolus, alveolus, jaringan elastik, dan pembuluh darah.
Paru-paru berstruktur seperti spon yang elastis dengan daerah permukaan dalam
yang sangat lebar untuk pertukaran gas.
Di dalam paru-paru, bronkiolus bercabang-cabang halus
dengan diameter kurang lebih 1 mm, dindingnya makin menipis jika dibanding
dengan bronkus.
Bronkiolus
tidak mempunyi tulang rawan, tetapi rongganya masih mempunyai silia dan di
bagian ujung mempunyai epitelium berbentuk kubus bersilia. Pada bagian distal
kemungkinan tidak bersilia. Bronkiolus berakhir pada gugus kantung udara
(alveolus).
Alveolus
terdapat pada ujung akhir bronkiolus berupa kantong kecil yang salah satu
sisinya terbuka sehingga menyerupai busa atau mirip sarang tawon. Oleh karena
alveolus berselaput tipis dan di situ banyak bermuara kapiler darah maka
memungkinkan terjadinya difusi gas pernapasan. Maka jelaskan bahwa Struktur
Paru-paru manusia sangatlah rumit namun begitu kita bisa mempelajarinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar