Struktur dan Anatomi Telinga
Indra
pendengar dan keseimbangan terdapat di dalam telinga. Telinga manusia terdiri
atas tiga bagian, yaitu telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam.
a. Telinga Luar
Bagian ini tersusun oleh daun telinga yang dibentuk dari bahan tulang rawan
dan lubang saluran suara yang panjangnya 2,5 cm. Telinga luar ini berbentuk
corong, sehingga dari struktur yang dimiliki dapat mengumpulkan gelombang suara
dari luar. Sedangkan saluran berfungsi untuk menjaga udara di dalam tetap
hangat dan lembab. Di sepanjang saluran ini terdapat banyak bulu kurang lebih
4000 buah kelenjar khusus yang menghasilkan tahi kuping. Bulu-bulu tersebut
berfungsi untuk penghalang masuknya serangga dan debu. Jika ada serangga atau
debu yang berhasil masuk, maka tahi kuping akan menjeratnya. Tahi kuping juga
berfungsi mencegah terjadinya infeksi telinga terutama jika kita berenang di
air yang kurang bersih.
b. Telinga Tengah
Telinga tengah merupakan suatu rongga kecil dalam tulang pelipis (tulang
temporalis) yang berisi tiga tulang pendengaran (osikula), yaitu maleus
(tulang martil), inkus (tulang landasan), dan stapes (tulang
sanggurdi). Ketiganya saling berhubungan melalui persendian . Tangkai maleus
melekat pada permukaan dalam membran tympani, sedangkan bagian kepalanya
berhubungan dengan inkus. Selanjutnya, inkus bersendian dengan stapes. Stapes
berhubungan dengan membran pemisah antara telinga tengah dan telinga dalam,
yang disebut fenestra ovalis (tingkap jorong/ fenestra vestibule). Di
bawah fenesta ovalis terdapat tingkap bundar atau fenesta kokhlea, yang
tertutup oleh membran yang disebut membran tympani sekunder.
Telinga tengah dibatasi oleh epitel selapis gepeng yang terletak pada
lamina propria yang tipis yang melekat erat pada periosteum yang berdekatan.
Dalam telinga tengah terdapat dua otot kecil yang melekat pada maleus dan stapes
yang mempunyai fungsi konduksi suara . maleus, inkus, dan stapes diliputi oleh
epitel selapis gepeng.
Telinga tengah berhubungan dengan rongga faring melalui saluran
eustachius (tuba auditiva), yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan
tekanan antara kedua sisi membrane tympani. Tuba auditiva akan membuka ketika
mulut menganga atau ketika menelan makanan. Ketika terjadi suara yang sangat
keras, membuka mulut merupakan usaha yang baik untuk mencegah pecahnya membran
tympani. Karena ketika mulut terbuka, tuba auditiva membuka dan udara akan
masuk melalui tuba auditiva ke telinga tengah, sehingga menghasilkan tekanan
yang sama antara permukaan dalam dan permukaan luar membran tympani.
c. Telinga Dalam
Telinga dalam terdiri dari labirin osea dan labirin membranasea. Labirin osea adalah serangkaian rongga
pada tulang pelipis yang dilapisi periosteum berisi cairan perilimfe. Sedangkan labirin membranasea memiliki bentuk
yang sama dengan labirin osea, tetapi terletak di bagian yang lebih dalam dan
dilapisi sel epitel serta berisi cairan endolimfe.
Labirin osea terdiri dari tiga bagian yaitu kanalis semisirkularis (saluran setengah lingkaran), vestibula, dan koklea. Kanalis semisirkularis dan
vestibula mengandung reseptor keseimbangan tubuh , sedangkan
koklea mengandung reseptor pendengaran.
Vestibula terdiri dari dua bagian yaitu utrikulus dan sakulus. Di depan
vestibula terdapat koklea (rumah siput). Koklea terdiri dari tiga bagian yaitu
bagian atas disebut skala vestibule, bagian bawah disebut skala timpani dan
bagian yang menghubungkan keduanya pada ujung atas koklea.
Bagian dasar dari skala vestibule berhubungan dengan tulang sanggurdi
melalui suatu jendela berselaput yang disebut dengan tingkap oval. Sedangkan skala timpani berhubungan dengan telinga
tengah melalui tingkap bulat. Diantara
skala vestibule dan skala timpani terdapat skala media yang berisi cairan endolimfe.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar